Running Text

ASURANSI GENERALI INDONESIA MEMBERIKAN 2 PERLINDUNGAN SEKALIGUS YAITU PERLINDUNGAN KESEHATAN SEKALIGUS PERLINDUNGAN INVESTASI DARI KRISIS EKONOMI

Jumat, 07 November 2014

PELUANG BISNIS GENERALI INDONESIA

PELUANG BERBISNIS DI DUNIA ASURANSI GENERALI INDONESIA

Generali adalah salah satu perusahaan terkemuka di pasar asuransi dan keuangan global. Perusahaan induk dan prinsipal dari grup ini adalah Assicurazioni Generali, yang memimpin pasar di Italia. Sejak pertama didirikan pada 1831 di Trieste, Perusahaan telah memiliki orientasi internasional.
Dengan didukung oleh 77,000 karyawan, Generali Group memiliki lebih dari 65 juta klien di seluruh dunia dan beroperasi di lebih dari 60 negara. https://docs.google.com/document/d/1NyazHuoMXsg0LoMe2-9QjIP27gBVol1YxztpIrdW-DU/edit?usp=sharingDaerah operasional utama Perusahaan adalah Eropa Barat, namun beberapa tahun belakangan ini Group telah memasuki pasar Eropa Tengah dan Timur, serta mendirikan kantor di pasar-pasar utama di benua Asia.
Strategi Grup bertujuan untuk mengkonsolidasikan keunggulan Generali pada pasar-pasar utama dan mencapai posisi utama di pasar dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, membangun kepemimpinan dalam profitabilitas.
Kekuatan dan soliditas finansial senantiasa merupakan fitur dari Assicurazioni Generali. Dengan basis kapital yang kuat dan alokasi aset yang konservatif, Group mendapatkan peringkat yang tinggi dari perusahaan bertaraf internasional. Generali adalah pemain kunci di Eropa Tengah, Asuransi Jiwa terbesar dan dengan kehadiran signifikan di semua negara-negara utama. Generali mendapat peringkat pertama di Italia dan peringkat ke-dua di Jerman dan Perancis. 
Dengan pengalaman selama hampir 200 tahun, Generali Group beroperasi pada semua lini asuransi, dari perlindungan akan risiko massal hingga perlindungan canggih untuk sektor industri, dari asuransi rumah tangga yang sederhana hingga kebutuhan yang lebih kompleks dari perusahaan multinasional di seluruh dunia, melayani jutaan individu maupun pabrik manufaktur raksasa, dan sistem transportasi dan komunikasi. Untuk melayani pelanggan retail, perusahaan kecil dan menengah, dan korporasi besar, Group menjangkau klien di seluruh dunia melalui strategi distribusi multi-channel.
Seiring dengan strategi diversifikasi bisnis, Generali juga memfokuskan diri pada penyediaan perlindungan terhadap individu, melindungi pemasukan mereka, dan mengoptimalkan simpanan mereka melalui produk-produk asuransi jiwa dalam skema individu dan pensiun kelompok. Generali menawarkan solusi yang canggih untuk perusahaan multinasional melalui struktur spesialis yang dinamakan Generali Employee Benefits (GEB) atau Pertanggungan Pegawai Generali, yang berlokasi di Belgia.

Ingin mencari penghasilan tambahan ??
atau Bosan jadi karyawan ??
Penghasilan pas-pasan ??
Ingin merubah Hidup Anda ??
Ingin berpenghasilan PASSIVE INCOME ??
Ingin Rumah MEWAH mobil KEREN ??

Bergabung dengan kami di GENERALI INDONESIA
Financial Consultan
Bussines Manager
dan Bussines Director
Kirimkan data anda ke: hmc.sukses@gmail.com

https://docs.google.com/document/d/1NyazHuoMXsg0LoMe2-9QjIP27gBVol1YxztpIrdW-DU/edit?usp=sharing

Tips Memilih Asuransi Terbaik

Akhir tahun 2014 ini banyak sekali perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi mereka. Namun sebagai orang awam kita harus pandai memilih perusahaan asuransi yang lebih menguntungkan nasabah, perusahaan asuransi yang tidak hanya care/proteksi terhadap kesehatan saja, tetapi juga yang harus  memproteksi keuangan (tabungan) nasabah. berikut ini saya jabarkan beberapa tips memilih asuransi yang baik.

Pilih Asuransi yang bersifat Swipe Card and Cashless.
Swipe card berarti kartu kesehatan system gesek, layaknya menggunakan kartu debit atau kredit saat berbelanja. karena jenis kartu swipe card lebih praktis dan nasabah dapat pelayanan lebih cepat tanpa menunggu konfirmasi dari pusat. nasabh tinggal menunjukan kartu ke petugas admin rumah sakit, dan petugas admin langsung memproses tanpa menunggu konfirmasi dari pusat. Sedangkan cashless berarti perusahaan akan membayarkan tagihan rumah sakit tanpa nasabah harus membayar awal biaya kesehatan.

Pilih Asuransi yang menawarkan proteksi kesehatan sesuai tagihan rumah sakit.
artinya perusahaan asuransi akan membayarkan biaya rawat inap rumah sakit sesuai dengan tagihan rumah sakit, tidak hanya membayarkan sesuai dengan limit per item, sehingga nasabah akan membayar kekurangan apabila terdapat kelebihan budget anggaran yang sudah ditentukan perusahaan asuransi. pilih asuransi yang mengcover semua biaya tagihan rumah sakit anda.

Pilih Asuransi yang memodifikasi antara proteksi dan investasi berbasis UNIT LINK.
Jenis asuransi non tradisional, sampai saat ini hanya satu, yaitu unit link. Unit link ini merupakan asuransi dengan dua kantong, kantong untuk proteksi dan kantung investasi. Uang premi yang dibayarkan sebagian digunakan untuk membayar proteksi dan sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.

Pemegang polis akan diminta memilih di mana akan ditempatkan investasinya, apakah pada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, atau pasar uang.

Unit link terkait erat dengan pasar modal. Produk ini cukup rumit dan tidak mudah dipahami. Sayangnya, banyak agen asuransi yang kurang menjelaskan dengan tepat perihal produk ini. Ketika pasar modal turun, nilai unit link juga akan turun. Sehingga seringkali proyeksi yang diberikan meleset dari kenyataan.
Pada beberapa perusahaan asuransi yang menjual produk unit link, ada pula yang tidak memberikan secara rinci mengenai kinerja unit linknya dari bulan ke bulan. Jangankan kinerja, unit link tersebut ditempatkan pada saham apa saja, banyak nasabah yang tidak mendapatkan keterangan soal ini. Memang, sudah ada beberapa perusahaan asuransi yang memuat kinerja unit link di situsnya sehingga dapat dengan mudah diakses oleh para nasabah.
Jika Anda membandingkan menempatkan dana yang sama dengan porsi yang ditempatkan pada unit link, artinya sudah dikurangi oleh biaya premi, dengan ditempatkan langsung pada reksa dana, maka hasilnya akan jauh lebih besar jika ditempatkan pada reksa dana.
Kebanyakan perusahaan asuransi menginvestasikan dana Anda sepenuhnya pada produk unit link pada tahun ke lima. Untuk tahun pertama hingga ke lima, hanya sebagian saja yang ditempatkan di unit link. Misalnya 0 persen pada tahun pertama, karena pada tahun pertama dana habis untuk biaya akuisisi alias membayar bonus agen.

Tahun kedua porsi investasinya naik menjadi 20 persen, tahun ketiga menjadi 85 persen dan tahun keempat 85 persen, tahun kelima menjadi 85 persen dan baru ditahun keenam 100 persen ditempatkan pada unit link.
Biaya premi yang harus dikeluarkapun paling besar dibandingkan dengan premi asuransi jenis tradisional. Nilai proteksinya hanya sedikit, paling besar sekitar Rp 250 juta saja. Jika Anda sudah menghitung kebutuhan asuransi Anda dan uang pertanggungan sebesar Rp 250 juta tidak memadai, pertimbangkan untuk mengambil asuransi jenis lain.

Pilih Asuransi yang tidak hanya proteksi kesehatan tapi juga proteksi investasi anda (tabungan) anda.
Manfaat asuransi yang dijanjikan akan me-cover manfaat asuransi anda sampai seumur hidup (sampai usia 99 tahun) tidak akan berlaku (lapse) apabila tabungan/investasi anda hilang/habis.
 
Pilih Asuransi 1 Polis Untuk 1 Keluarga.
Memilih Polis Asuransi untuk 1 keluarga merupakan langkah yang lebih optimal, selain hemat biaya administrasi bulanan (per polis biasanya biaya administrasi sebesar Rp 30.000,-), polis keluarga juga cocok untuk keluarga yang sedang merintis ekonomi keluarga karena premi asuransi keluarga bisa lebih murah.

KeluargaAsuransi yang mempunyai kerja sama dengan banyak rumah sakit dalam dan Luar Negeri 
Banyak masyarakat indonesia yang tidak puas dengan pelayanan kesehatan dari rumah sakit dalam negeri, baik pelayan, tenaga medis ataupun peralatan yang digunakan, contoh banyak nasabah yang berobat ke penang (malaysia) untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik.

itulah sekilas tips memilih asuransi kesehatan untuk anda dan keluarga anda, semoga yang saya sampaikan ini bisa berguna buat anda.


Created : Hendra Mayu Cipta
PIN : 7db87ef6
Hp : 082368356676

Kamis, 06 November 2014

Agent Terbaik

Waspada, Agen Asuransi Cuma Ceritakan Baiknya Produk Saja. Type agent seperti apa yang anda inginkan.

Banyaknya persoalan asuransi yang berujung sengketa di Indonesia tampak cukup mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya ternyata adalah para agen asuransi yang terlalu berlebihan dalam menawarkan produknya.
Ketua Dewan Komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menuturkan para agen asuransi tampak tidak transparan dalam menjual produk. Biasanya selalu yang positif diceritakan kepada nasabah.
"Kadang agen itu suka kurang transparan dalam menjual produknya. Biasanya diceritakan enak-enaknya saja," ujarnya dalam seminar mekanisme penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan di Grand Hyat, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Padahal banyak hal yang bisa dibagi untuk para konsumen. Terutama terkait risiko yang harus ditempuh oleh nasabah apabila terjadi permasalahan.
"Ini juga menjadi jawaban pencegahan untuk nasabah sebelum terjadi sengketa," tegasnya.
Bahkan menjadi kebiasaan buruk selanjutnya adalah ketika produk sudah dibeli, para agen menjauh dari konsumen. Ini menurut Muliaman menjadi citra buruk bagi perusahaan kedepannya.
"Nah biasanya kalau konsumen bayar premi, itu tidak pernah disapa atau dihubungi lagi," sebutnya.
Muliaman mengatakan kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Karena mengingat keinginan semua pelaku industri keuangan yang selalu menghargai konsumen.
"Nah cara seperti itu bukan lagi mode kedepan. Itu bertentangan dengan apa yang menjadi persoalan," kata Muliaman.

Kamis, 10 Juli 2014

Selain Membantu Orang Beransuransi, Bisnis Asuransi Juga Ok

Di samping niat baik untuk menolong orang yang kesusahan, berbagai bonus dan komisi yang menjanjikan dari menjadi seorang agen asuransi itu sempat melambungkan impian Mamiek, sebut saja demikian namanya.
Dibandingkan penghasilannya ketika masih menjadi salah satu staf di sebuah perusahaan media cetak yang baru di Jakarta, tentunya mimpi menjadi ‘jutawan’ mendadak ini sangatlah menggiurkan.

Meskipun tidak mempunyai gaji, dia tergiur oleh jam kerja yang fleksibel dan pastinya pendapatan yang tak terbatas! Mungkinkah demikian? Menurut Mamiek yang menjadi Unit Manager asuransi Prudential sejak dua tahun lalu, pendapatan komisi bisa mencapai 30% dari total premi yang dibayarkan nasabah selama dua tahun, lalu selama tiga tahun akan mendapat komisi 5%.

Ini masih belum ditambah bonus tahunan sebesar 12%! Wow! Sebagai seorang Unit Manager, dia pun masih bisa menerima komisi tapi sifatnya off-raging.
Jadi tidak heran jika ada seorang agen yang bisa mencapai penghasilan Rp100 juta per bulan dan itu bisa dicapai dalam lima tahun. “Pendapatan ini pun masih bisa terus naik. Bahkan ada agen yang bisa mencatat rekor pendapatan Rp2 miliar per bulan,” tutur Mamiek.
Tentunya bagi Mamiek, masalah pendapatan yang tak terbatas ini merupakan salah satu faktor penyemangat di samping dia juga merasakan bonus yang sifatnya non-materi, seperti penghargaan yang tiada henti bagi prestasi yang dicapai baik dari perusahaan di Indonesia maupun dari pusatnya di luar negeri.

Komisi dan bonus bertaburan sehingga membangkitkan semangat sang agen untuk meraih pendapatan yang lebih dan lebih lagi. Meskipun di perusahaan asuransi ini, komisi yang diterima berbeda-beda untuk tiap produknya. Secara rata-rata, untuk agen yang produktif alias rajin menjual produk asuransinya, bisa mendapat komisi Rp2 juta sedangkan untuk agen top bisa mendapat komisi di atas Rp20 juta.

Kompensasi penjualan yang bakal diterima sang agen berupa komisi dan bonus uang bila sang agen mampu menembus target rata-rata yang ditetapkan perusahaan. Selain itu ia juga bisa menikmati komisi dari hasil penjualannya pada tahun-tahun berikutnya.

Bonus lain yang bakal diterima bagi agen juga termasuk perlindungan kesehatan setelah bergabung selama dua bulan. Masa tua pun terjamin dengan nilai pensiun ratusan juta rupiah karena selama bekerja perusahaan ikut mensubsidi 5% di samping iuran dari karyawan itu sendiri sebesar 5%.

“Kalau ditanya pekerjaan apa yang pendapatannya tetap bertahan di saat krisis, ya asuransi,” ujar seorang agen.
Masalahnya, pekerjaan yang satu ini kadung diberi persepsi negatif sehingga ‘wibawa’nya kian luntur. Padahal, dari sisi besaran komisi sangat menjanjikan dan apa yang didapat beserta fasilitas yang diberikan bisa melebihi penghasilan seorang manajer.

Komisi agen asuransi sebenarnya bergantung pada berapa keras usaha mereka untuk merangkul banyak klien dalam mengambil premi asuransi. Pola payment seperti ini, komisi plus bonus-bonus lainnya, berbeda sekali dengan patokan gaji pokok yang biasa diterima pegawai kantoran.
Oleh sebab itu, seorang agen harus dibekali amunisi berisi kesabaran, semangat kerja keras, loyalitas, jujur, dan pantang menyerah agar mampu memberikan pemahaman-bukan hanya informasi-yang baik kepada klien mengenai asuransi.

Bila berhasil, komisi dan sederet ‘penghargaan’ lainnya sudah menanti untuk dinikmati. Kalau bonus uang mungkin sudah tidak asing seorang agen bisa jalan-jalan ke luar negeri, atau keliling dunia.

Senin, 07 Juli 2014

Perlindungan Terhadap Resiko Hidup

Andai kutahu, Kapan tiba ajalku, Ku akan memohon,
Tuhan tolong panjangkan umurku…….(Ungu Band)

Lirik lagu yang sangat bagus sekali dari Ungu Band, patut untuk kita jadikan bahan perenungan. Tidak seorang pun dari kita tahu kapan habis masa kita di dunia yang fana ini. Bisa tahun depan, bulan depan, bulan ini, minggu ini atau bahkan beberapa menit lagi. Bisa karena apa saja, bisa sakit, jatuh, kecelakaan dll.

Seorang teman mengatakan “Begitu kita menginjakkan kaki ke pesawat, kita harus siap untuk mati”. Tidak, tidak harus pesawat. Beberapa waktu lalu, KM. Senopati Nusantara tenggelam. Beberapa hari lalu, Kereta Api Bengawan, anjok di Banyumas. Semuanya menjadi sebab kematian. Dan baru saja kita melihat berita kecelakaan lalulintas saat mudik yang menyebabkan korban tewas atau luka-luka.
Lalu apa kita harus menghindar dari kendaraan-kendaraan itu atau saat lebaran kita tidak mudik?

Kematian itu rahasia Tuhan. Banyak jalan menuju kematian. Yang sedang diam di rumah pun bisa mati. Kita tak bisa menghindar dari kematian. Semua yang hidup pasti akan mati

Bersyukurlah kita karena kita tak pernah tahu kapan ajal akan tiba, dan dengan cara apa ajal akan menjemput kita. Seandainya setiap manusia sudah tahu kapan ajal akan tiba, atau akan seperti apa jalan hidupnya sampai ajal tiba, hidup akan membosankan dan monoton. Dan hanya akan dua tipe manusia di bumi ini: manusia tertawa dan manusia menangis. Yang jalan hidupnya indah akan tertawa sepanjang hidupnya, sedangkan yang pahit akan terus-terusan menangis dan meratap.

Namun karena justru ia adalah rahasia kepunyaan Sang Pemilik Hidup, kehidupan menjadi lebih penuh warna, memberi dinamika. Yang baru saja tertawa, tiba-tiba dipaksa atau terpaksa menangis. Dan sebaliknya. Karena manusia tidak pernah tahu rahasia yang satu ini, setiap orang dapat merencanakan hidupnya, bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik, dan bercita-cita menjalani hidup sesuai pilihannya. Dan karena apa yang akan terjadi dalam perjalanan waktu ke depan bahkan untuk sedetik berikutnya bersifat tidak pasti, manusia sesungguhnya memerlukan suatu cara untuk mengurangi risiko atas ketidakpastian itu.

Misalnya ketika gambaran-gambaran hidup yang mereka susun menyimpang dari yang dibayangkan, dunia yang ingin mereka jalani berbeda antara harapan dan kenyataan, atau ketika Tuhan meminta kita “selesai”.

Namun, meski sebagian besar orang tahu bahwa ia harus mengurangi risiko itu, belum banyak orang yang bersedia berpikir ke arah sana. Atau kalaupun bersedia, belum tahu bagaimana caranya dan dengan apa. Di situlah peran utama ASURANSI. Masih sedikit orang yang “melek” terhadap asuransi, bahkan di kalangan yang sebenarnya memiliki kemampuan ekonomi untuk ikut dalam program perlindungan risiko tersebut. Bagi sebagian orang, asuransi dipandang kurang memberi manfaat karena biaya yang harus mereka keluarkan bisa mereka kelola sendiri dan berpotensi mendapatkan keuntungan lebih besar.

Sebagian lagi malah menganggap asuransi itu seperti judi. Padahal, perbedaannya sangat terang benderang. Dalam judi, orang dihadapkan pada satu dari dua kemungkinan, menang atau kalah. Untung atau rugi. Orang yang berjudi adalah orang yang mencari risiko dan mengambil risiko itu untuk dirinya.

Sementara orang yang berasuransi adalah orang yang menghindari risiko. Filosofi asuransi, berbeda dari judi. Filosofi asuransi adalah memberikan dukungan (finansial) tatkala seseorang atau lembaga mengalami kehilangan (barang, jasa, kesempatan, hingga nyawa) atau kerugian. Kalau judi bersifat menciptakan risiko dengan mencari keuntungan (dengan risiko yang sama besar akan mendapatkan kerugian), maka asuransi tidak bersifat mencari keuntungan (finansial) tetapi mengurangi dan menghindari risiko.

Mengapa risiko itu harus dihindari? Karena seperti bait lagu tadi, tahu kapan ajal tiba, atau kapan malang akan datang, hanyalah andai-andai…

Mari berasuransi , karena Asuransi adalah Mitra Anda Menuju Sejahtera

Mengapa Orang Cenderung Malas Bahas Asuransi

Selamat Siang Sahabat-sahabat semuannya, pada kali ini saya akan membahas tentang mengapa orang-orang cenderung malas untuk membahas masalah asuransi. Sesungguhnya mereka menghindari pembicaraan tentang asuransi karena berhubungan dengan hal-hal yang tidak mereka sukai. Wajar bukan? Jika kita- katakan- tidak suka dengan seorang artis, maka kita pasti enggan membicarakannya bukan. Mendengarkan namanya atau lagunya saja sudah mual rasanya perut ini hehehe… Kematian, kecelakaan, cacat dan sakit. Kata-kata yang semoga saja kita tidak pernah mengalaminya. Semua orang mungkin membenci keadaan tersebut.

Sayangnya dengan bersikap demikian berarti mereka menghindari sebuah bagian vital dari sebuah perencanaan keuangan. Semua orang pasti meninggal bukan, dan 80% orang meninggal pasti melewati masa-masa kritis. Kecelakaan yang menyebabkan kecacatan dapat terjadi kapan saja, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Banyak kasus bermunculan dimana keluarga ditinggalkan menderita bertahun-tahun akibat sang pencari nafkah meninggal.

Kenapa banyak sekali orang yang tidak percaya dengan Asuransi Jiwa?

Setiap orang ingin pergi ke surga, tapi tidak seorangpun yang ingin mati, hanya sebuah peribahasa. Sebagai orang yang beragama tentunya kita harus yakin dan ikhlas bahwa semua orang pasti meninggal, bukan?
 
Orang pasti akan percaya dengan asuransi jika dia percaya bahwa keluarganya akan menerima sejumlah uang di saat-saat kritis. Permasalahannya adalah untuk mendapatkan proteksi itu kita mesti mengeluarkan sejumlah uang. Dan kita tidak mendapatkan apapun di saat kita membayarkan premi. Beda dengan pakaian atau makanan yang dapat kita pakai atau makan sesaat kita bayarkan uangnya di kasir.

Jadi pada saat orang tidak ingin mengeluarkan sejumlah uang untuk proteksi (yang belum tentu terasa akibatnya secara langsung), pada saat itulah dia akan mengeluarkan alasan bahwa dia tidak percaya dengan asuransi. Ironis sekali, karena dia akan mengorbankan kelangsungan kesejahteraan keluarganya jika dia tenyata sudah tidak dapat menghasilkan karena sakit kritis, kecelakaan atau bahkan meninggal.
Kenapa banyak orang merasa tidak memiliki uang untuk asuransi jiwa?

Permasalahan uang disini sebenarnya bukan masalah memiliki atau tidak, melainkan apakah asuransi jiwa ditempatkan pada prioritas “belanja” atau tidak. Karena kompetisi dari produk atau investasi lainnya yang jelas lebih nyata akan membuat orang merasa asuransi bukan menjadi prioritas utama. Ini adalah prioritas utama yang “manfaat” belum akan Anda rasakan sekarang. Ingat pepatah lama : “jangan mulai menggali sumur ketika Anda sudah merasa haus, karena itu sudah menjadi sangat terlambat.”

Kenapa banyak orang ragu untuk mengasuransikan diri mereka?

Menunda memang karakter umum manusia. Dan kita tentu akan terus berusaha berpikir bahwa kita akan sehat selamanya. Pemikiran semacam itu yang akan mebawa orang untuk tetap mengulur-ulur waktu. Sampai pada waktunya kejadian yang mereka takutkan itu datang, sakit kritis misalnya, mereka baru akan bisa berpikir positif tentang asuransi.

Kenapa banyak orang merasa bahwa asuransi jiwa hanya bagi orang kaya saja?

Justru kemungkinan mereka yang tidak perlu lagi karena mereka sudah punya “sesuatu” yang diwariskan buat keluarganya jika si kepala kelaurga meninggal. Lalu bagaimana si “menengah”, jika untuk menyisihkan 10% dari penghasilan mereka saja sudah tidak sanggup, lalu bagaimana jika mereka kehilangan 100% dari pemasukan keluarga mereka?

“Penghasilan Anda dapat digunakan untuk membeli rumah baru apabila rumah Anda musnah ditelah api tanpa asuransi

“Pernghasilan Anda dapat dipergunakan untuk menggantikan mobil apabila mobil Anda dirusah tanpa asuransi”

“Dapatkah penghasilan Anda digantikan apabila Anda meninggal tanpa asuransi?”

HENDRA MAYU CIPTA
0823-6835-6676
GENERALI INDONESIA

Senin, 30 Juni 2014

Menyiapkan Dana Pensiun

Haloo Selamat Siang sahabat sahabatku, kali ini saya akan berbagi cerita tentang bagaimana menyiapkan dana pensiun sahabat semua.

Banyak orang yang berpendapat bahwa pensiun hanya perlu dipikir setelah memasuki usia 40-50an atau ketika anak-anak sudah bisa mandiri. Namun tidak sedikit pula yang merasa angan-angan pensiun harus sudah dirasakan saat manusia berusia 50an, dalam arti berhenti bekerja mencari uang dan menikmati hari tua bersama anak dan cucu, dan semua itu tergantung mind set manusianya sendiri.

Tulisan ini hanya berbagi pengamatan dan pikiran pribadi saja mengenai berbagai cara orang menghadapi masa pensiun tergantung dari status sosial ekonomi seseorang. Perkara benar tidaknya saya serahkan pada pembaca.

Anak Adalah Harta
Orang tua yang berekonomi rendah biasanya mengandalkan anak sebagai ‘investasi masa pensiun’. "banyak anak banyak rezeki" kalimat itu sering kita dengar dari orang orang dulu. Salah satu teman saya orang Fiji pernah cerita bahwa orang tuanya waktu masih muda kerja keras agar anak-anaknya bisa kuliah dan memiliki masa depan lebih baik dari mereka. Setelah anak-anaknya sudah bekerja semua dan tinggal di luar negeri, orang tua langsung berhenti bekerja pada usia 50an dan gantian anak-anaknya yang saling bahu-membahu patungan bayar biaya hidup orang tua mereka.

Cerita serupa juga terjadi pada teman asal India yang kuliah ke Sydney dengan meminjam uang pamannya. Setelah kuliah selesai dan visa Permanent Residency sudah ditangan, dia banting tulang membangun karir demi melunasi hutang dan menabung agar orang tuanya bisa cepat pensiun.

Saya yakin di Indonesia juga banyak yang mengandalkan anaknya. Dalam norma budaya timur, anak berbakti pada orang tua tidak hanya normal tapi diharapkan. Terlebih mereka yang terjepit secara ekonomi, bila tidak mengandalkan anak dan sanak saudara, siapa lagi?

Perencanaan yang Matang dan Teratur
Di Australia dan negara maju umumnya, pemerintah memiliki aturan yang mewajibkan/memberi isentif bagi penduduknya untuk menyisihkan sebagian penghasilan secara reguler untuk masa tuanya. Dana hanya bisa diakses setelah memasuki usia pensiun kecuali bila sangat mendesak (on compassionate ground) misal, butuh biaya untuk pemakaman.

Di negara berkembang, biasa mereka yang sadar pentingnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk masa pensiun tergolong kelas menengah dan berpendidikan. Selain punya uang ekstra, mereka juga aktif belajar seluk beluk keuangan untuk menyiapkan dana pensiun. Masa depan tidak ada yang tahu, namun bolehlah kita menyusun rencana masa pensiun. 

Berikut 2 langkah singkat dalam menyiapkan dana pensiun:
1.Menghitung biaya hidup tahunan
Pertama, miliki gambaran jelas seperti apa gaya hidup yang akan Anda jalanin ketika pensiun. Apakah Anda berencana keliling dunia? Main sama cucu? Atau hidup sederhana berkebun di perkarangan rumah?
Itu semua akan berimbas pada berapa dana yang Anda butuhkan untuk pensiun dengan tenang. Bila Anda menderita penyakit yang membutuhkan medikasi rutin, masukkan juga biaya pengobatan dalam perhitungan biaya hidup untuk pensiun.
Biaya hidup tidak perlu 100% akurat, yang penting cukup informatif untuk memberikan gambaran kasar biaya hidup masa pensiun karena banyak faktor diluar kontrol kita seperti inflasi.
Katakanlah, setelah refleksi gaya hidup masa pensiun, menurut perhitungan Anda biaya tahunan sebesar Rp180.000.000,- (Rp500.000,- perhari X 30 hari X 12 bulan). Anda berencana pensiun pada umur 60 dan merasa dapat hidup panjang hingga 80 tahun jadi dana yang Anda butuhkan untuk pensiun adalah Rp3.600.000.000,- (20 x Rp180.000.000,-).

2.Action Plan memperoleh Dana Pensiun
Banyak cara menuju Roma, demikian juga ada berbagai cara mengumpulkan dana untuk pensiun. Semakin muda memulai semakin besar/cepat target dana terpenuhi. Bagi yang konservatif, uang ekstra disisihkan 100% ke tabungan khusus pensiun yang tidak akan disentuh kecuali dalam keadaan sangat terpaksa.
Bagi yang lebih canggih, uang ekstra dialihkan ke berbagai jenis kendaraan investasi tergantung risk profile masing-masing. Misal 20% disimpan di rekening berbunga tinggi, 60% untuk beli emas/properti, 20% untuk beli saham/reksadana/asuransi (unitlink).

Contoh diatas hanya ilustrasi bukan untuk ditiru mentah-mentah. Dalam realitas, komposisi port0folio kembali pada jumlah uang yang sanggup disisihkan, tinggi rendahnya risk profile individu masing-masing dan kinerja kendaraan investasi yang ada. Kuncinya: konsisten menyisihkan penghasilan + bijak mengenal kendaraan investasi untuk dana pensiun.

Arus Kas + Aset
Mereka yang menggunakan cara ketiga ini biasa berpenghasilan tinggi, nyali tinggi, ulet dan bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi. Mirip dengan cara kedua hanya saja aset yang mereka akusisi bernilai lebih besar dan mereka lebih aktif melibatkan diri.
Misalnya, alih-alih uang ekstra yang disisihkan dimasukan ke dalam deposito, saham, dana reksa, emas dan aset lainnya yang biasa diakusisi dalam jumlah kecil dan teratur seperti yang dilakukan cara kedua, mereka menggunakannya untuk modal usaha.

Salah satu kolega saya suami istri bekerja sebagai karyawan swasta, ketika masih kuliah mereka pernah bekerja sebagai pelayan restoran. Selagi bekerja mereka rutin menyisihkan uang untuk modal usaha meskipun pada saat itu belum tahu mau usaha apa.
Suatu hari kenalan mereka berniat menjual usaha restoran karena alasan ingin pensiun. Singkat cerita dengan uang tabungan + pinjaman ortu + pengalaman bekerja di restoran, suaminya berhenti kerja dan terjun menjalani restoran sementara si istri tetap bekerja, jaga-jaga seandainya usaha restorannya macet mereka masih bisa makan.
Usaha restoran tersebut cukup sukses dan dijalani selama berpuluh-puluh tahun sebelum akhirnya dijual, arus kas yang masuk mereka gunakan untuk melunasi KPR + membeli beberapa unit properti sebagai investasi hari tua + warisan untuk anak-anak.
Tidak semua orang sanggup atau tertarik menjalankan/membeli bisnis sebagai aset.
Mereka yang berpenghasilan tinggi seperti dokter, pengacara atau teman saya, senior akuntan tempat saya kerja juga memiliki beberapa properti sebagai investasi. Dia mengaku karakternya tidak cocok untuk bisnis, dengan statusnya yang single dan sudah berusia 40-50an, dia lebih suka kendaraan investasi yang lebih stabil.
Sekali lagi, cerita diatas bukan untuk ditiru mentah-mentah, saya hanya menjabarkan apa yang saya amati.

Terlepas cara mana yang digunakan ada 1 hal lagi yang maha penting untuk dilakukan: JAGALAH KESEHATAN ANDA. Sebesar apapun dana pensiun menjadi tidak berarti bila pada masa tua hidup sakit-sakitan karena kebiasaan merokok, minum-minum dan memperlakukan tubuh hanya sebagai pintu kesenangan duniawi semasa muda.
Ingat, bila Anda jatuh sakit masa depan keluarga Anda juga terkena imbasnya. Setidaknya ada 2 keluarga yang saya tahu pribadi terkuras tabungannya karena biaya berobat. Jangankan dana pensiun, untuk makan sehari-hari saja pusing. Bahkan hubungan antar keluarga menjadi tidak harmonis.

Menjaga kesehatan bukan hanya masuk akal secara finansial tapi juga dari sudut pandang kualitas hidup. Ketika memasuki masa pensiun kita semua tentu ingin menikmati hidup yang berkualitas, tidak sekedar berumur panjang dan menjadi berkat bagi orang-orang sekitar.
Bekerja keras keraslah ketika masih muda namun ingat kesehatan juga harus dijaga, jangan sampai uang yang sudah dikumpulkan habis untuk berobat di masa pensiun.

Penulis : Hendra Makgawinata
www.kompasiana.com/HendraMakgawinata

Pengertian Asuransi Jiwa

Generali Indonesia
Pengertian Asuransi Jiwa »
Asuransi jiwa adalah kontrak yang sah antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi, dan pemegang polis. Ini memastikan bahwa penerima menerima dukungan keuangan dalam hal kematian tertanggung atau kecelakaan. Istilah negara polis asuransi yang pemegang polis setuju untuk membayar premi tertentu secara berkala.
Asuransi jiwa tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia, pendapatan, pengeluaran, pinjaman, jumlah tanggungan, kesehatan, dll Hal ini terutama dari empat jenis yang berbeda, asuransi jiwa universal, asuransi jiwa berjangka, asuransi seumur hidup, dan endowment asuransi jiwa. Dijelaskan secara rinci di bawah ini adalah menawarkan keuntungan asuransi jiwa.
Secara umum, sistem asuransi menawarkan kepada Anda sebuah solusi dimana Anda bisa menjamin masa depan Anda secara finansial dan Asuransi Jiwa menawarkan beberapa macam solusi yang terkait dengan kebutuhan hidup Anda di masa depan. Asuransi jenis ini juga tersedia dalam berbagai macam jenis dan pilihannya tergantung kebutuhan Anda.
Mungkin mudahnya agar hidup Anda terjamin dimasa depan Anda akan mengambil semua asuransi yang ditawarkan kepada Anda. Mudah memang tapi jelas-jelas sangat tidak bijaksana karena bisa-bisa gaji bulanan Anda hanya dihabiskan untuk membayar premi Asuransi Jiwa Anda saja.
Beragam Asuransi »
Adapun beberapa contoh yang termasuk dalah golongan Asuransi Jiwa adalah asuransi kesehatan, asuransi kematian, dan masih banyak lagi. Namun, apapun jenis asuransi yang Anda pilih, memepelajari seluk beluk sistem asuransinya sangatlah direkomendasikan. Semakin banyak Anda tahu mengenai sistem asuransi ini semakin banyak keuntungan dan manfaat yang bisa Anda ambil.
Adapaun manfaat yang bisa Anda ambil dari Asuransi Jiwa adalah tentu saja jaminan hidup Anda dan keluar Anda secara finansial di masa depan. Banyak sekali contoh yang sering terjadi, ketika satu keluarga harus menghadapi kenyataan bahwa sang ayah, yaitu satu-satunya orang menjadi tulang punggung keluarga meninggal dunia karena kecelakaan.
Tanpa Asuransi Jiwa, satu-satunya yang bisa dilakukan pihak keluarga yang ditinggalkan adalah berusaha menerima kenyataan bahwa satu-satunya tulang punggung keluarga sudah tidak Anda dan berusaha mencari solusi terbaik. Banyak sekali keluarga yang akhirnya harus rela menjual rumahnya hanya agar bisa bertahan hidup sampai keadaan membaik.
Jaminan Terbaik Pada Asuransi »
Dengan adanya asuransi, Anda bisa mengajukan claim kepada pihak yang bersangkutan. Mungkin memang tidak bertahan lama tapi setidaknya Anda tetap memiliki pegangan selama masa-masa sulit.
Mungkin beberapa dari Anda akan berfikir, bukannya lebih baik menabung uang Anda ketimbang membayar premi Asuransi Jiwa secara berkala. Mungkin Anda harus sedikit menggunakan ilmu hitung Anda disini. Berapa uang yang Anda tabung setiap bulannya? Hitung saja 2 juta Rupiah dan Anda sudah menabung sekitar 30 tahun, berarti ada sekitar 60 juga di rekening Anda.
Sementara, premi asuransi yang Anda bayarkan perbulan tidak sampai 2 juta perbulan, rata-rata hanya sekitar 100 ribu sampai 300 ribu Rupiah saja namun jaminan yang Anda dapatkan bisa mencapai angka yang sama, yaitu sekitar 50 sampai 60 juta tergantung jenis premi Asuransi Jiwa yang Anda pilih.
Dan ketika tiba-tiba Anda jatuh sakit dan membutuhkan uang sebesar 60 juta, Anda tidak perlu menunggu 30 tahun dulu agar Anda bisa mengklaim asuransi kesehatan Anda dan Anda masih memiliki tabungan Rp.1.700.000 perbulan Anda (dipotong Rp. 300.000 untuk asuransi).
Di atas tersebut adalah Definisi Asuransi Jiwa dan saatnya saya share juga mengenai Beberapa Istilah Asuransi yang sudah sesuai dengan topik Pengertian Asuransi Jiwa dan Beberapa Istilah Asuransi, silahkan saja anda baca di bawah ini :
Beberapa Istilah Asuransi Jiwa »
Asuransi jiwa, ada beberapa hal yang harus dijelaskan kepada masyarakat, khususnya terkait dengan istilah - istilah yang ada dalam asuransi itu sendiri. Beberapa istilah dalam asuransi jiwa di antaranya :
1. Penanggung : adalah sebuah istilah yang mengacu pada perusahaan asuransi.
2. Pemegang polis, adalah seseorang atau badan yang melakukan perjanjian pertanggungan dengan penanggung. Dan pemegang polis ini berkewajiban membayar premi asuransi.
3. Tertanggung adalah orang atau pihak yang pada dirinya diadaka perjanjian pertanggungan.
4. Polis, adalah surat berharga yang berisi kontrak pertangguangan antara penanggung dengan pemegang polis.
5. Ahli Waris yaitu orang yang ditunjuk oleh tertanggungb dan berhak menerima keuntungan asuransi jiwa yang diberikan oleh penanggung jika tertanggung meninggal dunia.
6. Uang pertanggungan, adalah sejumlah uang yang nilainya sudah disepakatai dalam polis apabila dalam masa kontrak terjadis sesuatu pada tertanggung. Bila tertanggung meninggal, maka uang tersebut diserahkan pada ahli warisnya.
7. Premi yaitu sejumlah uang yang diberikan kepada penanggung oleh pemegang polis sebagaimana dalam surat perjanjian kontrak.
8. Nilai Tunai/ nilai tebus adalah sejumlah yang yang akan diberikan kepada tertanggung oleh penanggung jika dalam masa kontrak, tertanggung mengundurkan diri.
9. Manfaat Asuransi adalah sejumlah uang yang sesuai perjanjian akan dibayarkan oleh penanggung kepada tertanggung jika semua syarat terpenuhi.
10. Bonus, yaitu tambahan sejumlah uang selain yang dialokasikan oleh penanggung untuk keuntungan pemegang polis atau tertanggung.
Demikianlah postingan Pengertian Asuransi Jiwa dan Beberapa Istilah Asuransi semoga dengan postingan ini saya maupun anda akan lebih faham apa itu Definisi Asuransi Jiwa dan Beberapa Istilah Asuransi dan semoga bermanfaat.

Minggu, 29 Juni 2014

Memilih Perencana Keuangan

Idealnya, setiap orang menyusun sendiri rencana keuangan masing-masing. Namun, tidak perlu berkecil hati jika Anda kesulitan menyusun rencana keuangan bagi diri sendiri. Maklum, dalam kenyataan sehari-hari, banyak orang yang tidak punya waktu atau pengetahuan memadai untuk menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri. Ada juga orang yang kesulitan menjaga komitmen.

Nah, bila termasuk dalam kelompok tersebut, Anda bisa meminta jasa perencana keuangan. "Harus diakui, merencanakan keuangan tidak gampang. Ada orang yang bisa memajukan keuangan perusahaan, tapi tidak bisa mengelola keuangan diri sendiri," ujar Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia.

Secara garis besar, tugas perencana keuangan adalah membantu klien mengukur kemampuan finansial serta memberikan pendampingan dalam memilih produk keuangan atau jenis investasi. Anda tidak perlu pusing menghitung dan memproyeksi alokasi dana untuk mencapai berbagai tujuan keuangan Anda. "Dengan pendampingan perencana keuangan, klien punya pegangan. Tidak bingung dengan isu atau omongan orang," imbuh Eko.

Perencana keuangan Muhamad Ichsan menambahkan, perencana keuangan wajib mempresentasikan hak dan kewajiban ke kliennya dalam pertemuan pertama. Selanjutnya, perencana keuangan akan mengumpulkan data dan informasi klien, mulai dari informasi dasar seperti biografi sampai informasi keuangan, semacam penerimaan dan pengeluaran rutin. Perencana keuangan kemudian mengembangkan hasil analisis terhadap kliennya itu menjadi rekomendasi strategi.

Fase berikutnya adalah mengimplementasikan strategi yang sudah disiapkan. Tentu saja, perencana keuangan juga berkewajiban memantau implementasi dari rencana itu. Apakah target si klien sudah tercapai? Atau, apakah ada pos pengeluaran yang perlu dipangkas?

Dalam kegiatan perencanaan keuangan itu sendiri, ada dua tujuan yang paling penting. Yaitu, investasi dan proteksi. "Perencana keuangan membantu jangan sampai klien hanya mencapai satu tujuan utama, sementara tujuan yang lain tidak teraih," papar Ichsan.

Tawaran Terbatas

Jika tertarik menggunakan jasa perencana keuangan, tentu Anda harus memilih yang paling sesuai. Selain mengetahui hal-hal dasar, seperti jenis layanan atau tarif, Anda juga perlu memahami hubungan antara perencana keuangan dan perusahaan jasa keuangan. Saat ini, ada perencana keuangan yang independen atau tidak terkait dengan lembaga keuangan, serta ada perencana keuangan yang terafiliasi alias bekerja untuk perusahaan keuangan tertentu.

Tentu, perencana keuangan independen punya ruang gerak yang lebih luas dalam memberikan rekomendasi produk keuangan ke klien. "Kami bisa menawarkan produk yang tidak ada di penasihat keuangan terafiliasi. Misalnya, investasi di properti,” kata Eko.

Cara kerja di antara penasihat keuangan independen memang tidak harus identik. Ada perencana keuangan independen yang bersedia memberi rekomendasi ke klien tentang produk investasi yang pas. Memang, tugas si perencana di sini hanya sebatas memberi masukan. Si klien tetap pegang kendali.

Namun, ada pula perencana keuangan independen yang lebih suka memberikan rekomendasi secara umum. "Kalau klien sudah punya referensi atas sebuah produk dan mereka meminta saran saya, baru saya berikan," ujar Muhamad Ichsan dari Prime Planner.

Dari segi biaya, menggunakan jasa perencana keuangan independen memang lebih mahal daripada jasa perencana keuangan terafiliasi. Maklumlah, perencana keuangan terafiliasi biasanya bekerja untuk bank, perusahaan sekuritas atau perusahaan asuransi.

Tentu, penasihat keuangan terafiliasi hanya menawarkan produk-produk yang dimiliki perusahaan tempat ia bekerja. "Biaya jasanya gratis, karena dapat kompensasi dari perusahaan," ujar Tri Djoko Santoso, perencana keuangan dari Panin Life yang juga Ketua Financial Planning Standards Board Indonesia.

Sabtu, 28 Juni 2014

Merancang Masa Tua Anda

Sehabat sekalian, kali ini kita akan bahas bagaimana merancang masa tua kita agar bahagia serta kaya. ALANGKAH senangnya hidup ini kalau saat muda kita kaya raya dan ketika tua hidup tidak merana. Harapan itu bukan angan-angan kosong. Kalau Anda mau merencanakan hidup di masa depan sejak dini, hidup merana ketika usia senja tentu tak akan terjadi.

Karena itu, penting bagi Anda untuk menata dan merencanakan keuangan guna mempersiapkan masa pensiun. Apalagi "masa depan" para pegawai swasta seringkali hanya berbekal duit pesangon yang besarnya belum tentu mencukupi untuk kebutuhan hidup beberapa tahun setelah pensiun.

Menurut perencana keuangan yang juga penulis buku Bangun Kekayaan Sejak Belia, Andreas Freddy Pieloor, masa tua memerlukan dana yang besar sehingga butuh persiapan yang baik. Kondisi keuangan yang memadai di masa tua tak akan terwujud kalau kita hanya mengandalkan uang pesangon. "Untuk itulah, upayakan sekeras mungkin guna menyisihkan sebagian dari gaji untuk bekal di hari tua nanti," ujar Freddy.

Menurut Aidil Akbar, pakar perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up, perencanaan keuangan masa pensiun untuk setiap orang berbeda-beda karena kebutuhan setiap orang untuk hari tuanya juga berbeda. Meski begitu, ada satu hal terpenting yang harus ditanamkan pada diri sendiri dalam mempersiapkan hari tua, yakni konsistensi mempersiapkan pensiun, baik mengikuti program-program pensiun maupun berinvestasi secara mandiri. "Agar pensiun nyaman dan bisa hidup layak, perlu dipersiapkan secara serius," kata dia.

Makanya, Aidil menyarankan, kita mengalokasikan paling tidak 20% dari penghasilan untuk persiapan masa tua. Begitu pula bagi masyarakat yang memilih profesi sebagai wiraswasta. Mereka juga perlu menyisihkan sebagian keuntungan untuk masa tua.

Jalur pensiun

Menurut Wiwit Prayitno, konsultan keuangan dan pengelola situs asuransicerdas.com, semakin besar uang yang kita sisihkan, semakin besar manfaatnya di hari tua nanti.

Kunci pertama adalah menentukan usia pensiun, berapa dana yang ingin dicapai pada masa pensiun, serta bagaimana pola hidup waktu pensiun. Silakan bikin perhitungan sehingga ketahuan berapa besar uang yang harus kita sisihkan setiap bulan untuk mencapai target tersebut.

Menurut Wiwit, minimal dana yang harus kita sisihkan untuk pensiun adalah sebesar 10% dari penghasilan. "Siapkan sedini mungkin, jangan ditunda-unda. Semakin menunda, semakin besar dana yang harus disisihkan," kata dia.

Sebagai contoh, taruh kata Anda sekarang berusia 30 tahun dan memasang target memiliki Rp 1 miliar pada usia 55 nanti. Untuk mencapai angka itu, saban bulan, Anda harus menginvestasikan dana sebesar Rp 753.674 dengan minimal bunga atau imbal hasil sebesar 10% per tahun. Untuk mencapai target yang sama, jika Anda mulai berinvestasi pada usia 40 tahun, berarti Anda harus menyisihkan dana Rp 2.412.718 per bulan, dengan minimal keuntungan yang sama.

Kalau tak mau repot, Anda bisa mengikuti program asuransi dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Namun, Freddy menyarankan, selain membiakkan duit di DPLK, kita bisa juga mengikuti mengikuti program asuransi, baik itu asuransi jiwa maupun asuransi jaminan hari tua (JHT).

Sesuai dengan namanya, program asuransi yang satu ini tentu saja tidak membidik nasabah yang telah memasuki masa senja. Segmen yang disasar biasanya nasabah yang berusia 25 tahun sampai 50 tahun.

Namun, Freddy mengingatkan, Anda juga harus cermat membeli produk JHT karena masa pertanggungannya sangat panjang, lebih dari sepuluh tahun. Anda perlu melihat reputasi perusahaan asuransi tersebut. Patut juga Anda perhatikan return atau imbal hasil serta premi yang Anda setorkan. "Kesalahan membeli produk hari tua akan menimbulkan kerugian ganda," ingat Freddy.

Mempersiapkan bekal untuk masa tua juga bisa Anda lakukan dengan cara berinvestasi sendiri. Menurut Freddy, wahana investasi yang sebaiknya Anda pakai untuk persiapan masa pensiun adalah reksadana atau saham. Sebab, imbal hasil investasi ini bisa lebih menjanjikan dalam jangka panjang.

Kalau tidak suka keduanya, investasi di sektor properti, misalnya dengan membeli tanah atau rumah, juga bisa menjadi pertimbangan. Yang terpenting, siapkan hari tua Anda sejak sekarang!

(Tulisan ini diambil dari Edisi Khusus KONTAN Mei 2010)

Rabu, 25 Juni 2014

Asuransi Itu Bukan Hanya Proteksi tapi Juga INVESTASI

ARMS Pengaman Investasi Di Perusahaan Asuransi
Selamat Pagi para sahabat....
hari ini saya akan berbagi ilmu tentang pentingnya menjaga investasi. 

Begini, produk unitlink dari perusahaan-perusahaan asuransi lain yang sejenis memang sangat menarik. Namun, apakah kita tahu arti dari sebenarnya dari UNITLINK itu?
Agen2 dari Perusahaan lain sejenis menawarkan proteksi hingga Milyaran rupiah, Uang Pertanggungan Sakit Kritis, Cacat Total bahkan uang pertanggungan Tutup Usia sampai bermilyar rupiah, namun apakah proteksi hingga Milyaran rupiah itu Gratis ? tidak toh, semua ada biaya nya.

Ada satu problema kalau kita berbicara tentang UNITLINK, yaitu INVESTASI.
Uang Pertanggungan yang senilai Milyaran rupiah kurang berarti , jika hasil investasi kurang baik atau menurun bahkan minus, jangankan untuk bayar biaya Uang Pertanggungan yang Milyaran rupiah itu, untuk persiapan dana pensiun kita dan dana pendidikan anak juga terancam!

Yang namanya pensiun dan kuliah anak itu harus PASTI, tidak bisa main-main, ya tho ya ? kan gak lucu, pas anak kita sudah waktunya masuk kuliah, namun pasar lagi kurang baik, hasil invest lagi turun. kita berkata begini kepada anak kita, " Anakku, pasar lagi kurang bagus. jadi kuliahmu tunda dulu ya tahun depan sampai pasar uda bagus. "

Banyak perusahaan lain sejenis sibuk memberikan tawaran proteksi jiwa maksimal, namun terkesan "lupa" memproteksi uang nasabah.
Malah, ada yang membalas begini, " Lha, kan uda ada agen yang urus, kalo bukan agen kan uda ada fund manager yang urus."
Emangnya agen punya waktu 24 jam pantau investasi Anda? Agen juga sibuk jualan cari omset,ya tho? Fund manager? apakah 24 jam mereka standby mantau jaga investasi Anda ? Masih ingat kejadian tahun 1998 atau 2008 ?
kejadian pasar anjlok pas mendekati liburan hari raya idul fitri, semua orang sibuk persiapan pulang kampung, Nah pasar anjlok, investasi kita menurun, sapa yang urus itu, sapa yang menjaga? Kita hanya bisa melihat uang kita habis/menurun tanpa bisa berbuat apa-apa.

Tapi, HARI INI, Anda tidak perlu khawatir. Solusi nya adalah iPLAN, salah satu dari produk GENERALI INDONESIA yang memiliki Auto Risk Management System (ARMS) atau Rem Pengaman Investasi, system otomatis yang bekerja 24 jam sehari tanpa mengenal hari libur. ( Oya, ARMS ini juga telah di HAK PATEN kan selama 20 tahun. Hanya Generali yang berhak atas ARMS ini. )

Apa fungsi ARMS? Baiklah saya akan menjelaskan secara ilustrasi.
Menurut Anda, jika kita sama2 menanam pohon mangga, manakah yang buahnya jauh lebih besar dan banyak, yang diurus dan dijaga atau yang sebaliknya ? Memang sih, yang tidak diurus tetap saja berbuah, namun apakah buahnya sebagus dan sebanyak yang diurus ?

Teman2 dimanapun Anda berada, investasi itu ibarat seperti mengendarai mobil, harus dilengkapi dengan pengaman seperti Rem, Setir dan Persnelling.
Produk iPLAN dari Generali Indonesia menawarkan pengaman untuk kenyamanan dan keamanan investasi Anda.


Generali adalah perusahaan asuransi terbesar di Italy. Sebagai perusahaan asuransi jiwa ke-2 terbesar di eropa, dengan total pemasukan dari premi mencapai Euro69 milyar dan aset yang dikelola lebih dari Euro420 milyar pada 2009. Dengan pengalaman hampir 200tahun. Didukung oleh 85.000 karyawan, Generali memiliki lebih dari 70 juta nasabah di seluruh dunia dan beroperasi di lebih dari 68 negara saat ini. Di tahun 2011 Generali terpilih sebagai perusahaan terbesar di dunia oleh majalah Fortune 500 di urutan 33.

Jangan Salah Membeli Asuransi

Generali Indonesia
Sahabat sekalian, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum sahabat membeli ASURANSI.

Salah satu yang paling penting adalah sahabat harus memstikan bahwa perusahaan Asuransi tersebut harus mempunyai PELINDUNG INVESTASI/TABUNGAN, mengapa???Mari kita bahas mengapa perusahaan Asuransi harus mempunyai PELINDUNG INVESTASI/TABUNGAN.

Setiap nasabah yang akan membeli asuransi biasanya harus menabung minimal 10 tahun supaya dapat perlindungan proteksi kesehatan sampai usia 70/75 tahun, dan perlindungan jiwa/tutup usia sampai dengan usia 99 tahun.

Contoh :
Tuan A Usia 30 Tahun menabung Rp 500.000,- per bulan selama 10 tahun, Tuan A mendapat perlindungan kesehatan/rumah sakit berlaku sampai usia 70/75 tahun dan perlindungan Jiwa sampai dengan usia 99 tahun. Tuan A akan berhenti menabung di usia 40 tahun dan total tabungannya sebesar 60 Juta, Pertanyaanya adalah apakah TUAN A sudah PASTI akan mendapat perlindungan kesehatan sampai usia 70/75 tahun?? dan apakah TUAN A juga sudah PASTI akan mendapatkan perlindungan Jiwa sampai usia 99 sesuai kontrak??

Sebelum kita jawab, ada baiknya kita pelajari sistem kerja asuransi dibawah ini :
Asuransi terbagi menjadi 2 katagori
  1. Asuransi Tradisional
  2. Asuransi Unit Link
Asuransi tradisional yaitu asuransi yang pengembangan investasinya sangat kecil dan cenderung kalah dengan yang namanya inflasi. hasil pengembangan tabungan di asuransi tradisional hanya berkisar antara 4 - 6% pertahunnya, sementara tingkat inflasi di indonesia antara 9 - 10% per tahunnya, artinya menabung di asuransi tradisional sebenarnya mengurangi tabungan kita sendiri, inflasi akan menggerogoti tabungan nasabah, hasil investasinya bertambah tetapi nilai tukarnya berkurang.

sedangkan asuransi Unit Link merupakan kebalikan dari asuransi tradisional, hasil pengembangan investasi/tabungannya bisa mencapai 25-30% pertahunnya, tentu saja lebih besar dari pada inflasi. tentu saja disini kita akan membahas masalah asuransi Unit Link, karena Unit Linklah salah satu cara supaya investasi/tabungan nasabah dapat berkembang.

Dari contoh diatas, Tuan A sudah menabung selama 10 tahun dengan total investasi sebesar 60 Juta. secara otomatis 60 Juta ini oleh perusahaan akan dibelikan kedalam unit link, Misal harga Unit Link adalah Rp 1.000,-/unit, maka nasabah sudah mempunyai 600.000 Unit. Masalahnya harga unit link ini bisa naik dan turun mengikuti harga saham dipasaran, sementara perekonomian indonesia belum stabil seperti negara lain, akibatnya apabila suatu saat harga saham turun drastis maka investasi nasabah juga akan ikut turun.

Selain itu ada beberapa biaya yang harus dibayar seumur hidup
  1. Biaya Akuisisi dibayar selama 5 tahun
  2. Biaya Asuransi dibayar selama manfaat asuransi berjalan
  3. Biaya Administrasi dibayar selama manfaat asuransi berjalan. 
Biaya-biaya ini akan mengurangi investasi nasabah, dan apabila investasi/tabungan nasabah habis akibat pembebanan biaya-biaya diatas maka manfaat asuransi perlindungan kesehatan sampai usia 70/75 tahun dan manfaat perlindungan jiwa sampai usia 99 tahun tidak berlaku lagi, dan polis asuransi dinyatakan Lapse(Asuransi batal) terkecuali nasabah mau menabung kembali maka asuransi akan berjalan kembali. oleh karna itu pilihlah perusahaan asuransi yang mempunyai perlindungan investasi/tabungan nasabah, yang akan menjamin tabungan nasabah tidak hilang.

ARMS (Automatic Risk Management Sistem) adalah fitur pengaman investasi yang akan menjaga tabungan nasabah. Oleh karena pilihlah perusahaan asuransi yang mempunyai perlindungan terhadap investasi/tabungan anda. Semoga informasi yang saya berikan akan berguna buat sahabat-sahabat semua.

Penulis by Hendra Mayu Cipta (082368356676)

Selasa, 24 Juni 2014

3 Manfaat Asuransi Jiwa

Apakah Semua orang membutuhkan asuransi jiwa?? Secara umum, Anda hanya memerlukan asuransi jiwa jika Anda memiliki tanggungan atau komitmen. Jika seseorang akan menderita secara finansial ketika Anda meninggal, Anda perlu asuransi jiwa. Asuransi jiwa akan memberikan uang tunai (santunan) kepada keluarga dan pihak-pihak yang tergantung secara finansial pada Anda. Berikut adalah 3 manfaat umum asuransi jiwa:

1. Mempertahankan kesejahteraan keluarga


Kebanyakan keluarga memerlukan asuransi jiwa. Untuk mengetahui apakah keluarga Anda membutuhkan asuransi jiwa, Anda perlu memikirkan skenario terburuk. Jika Anda mati besok, bagaimana orang-orang yang Anda cintai akan membiayai kehidupan sehari-hari mereka dan masa depan mereka? Bagaimana mereka harus membayar biaya pemakaman, tagihan rumah sakit, hutang-hutang Anda, dll? Bagaimana mereka akan mendapatkan uang untuk biaya sandang, pangan, papan, sekolah, transportasi, kesehatan, dll? Tanpa kehadiran Anda, apakah anak-anak Anda akan dapat bersekolah sampai perguruan tinggi dan pasangan Anda dapat menikmati hari tua dengan nyaman seperti gaya hidup sekarang yang telah dengan susah payah Anda capai? Setiap kematian pemberi nafkah keluarga menimbulkan goncangan emosional dan kegalauan. Alangkah baiknya bila hal itu tidak diperparah dengan kesulitan keuangan. Di sinilah peran asuransi jiwa dalam memproteksi keuangan keluarga. Setelah mencapai usia pensiun, kebutuhan asuransi jiwa Anda berkurang. Anak-anak Anda kemungkinan besar sudah mandiri secara finansial dan Anda memiliki cukup tabungan, dana pensiun dan investasi. Salah satu alasan para lanjut usia tetap melanjutkan polis asuransi jiwa adalah untuk memberikan uang tambahan bagi pasangannya untuk menutupi pengeluaran tak terduga perawatan medis dan perawatan jangka panjang di kemudian hari. Beberapa lansia memiliki polis asuransi jiwa untuk membayar “biaya akhir kehidupan” seperti biaya pemakaman dan pengurusan harta waris.


2. Menjaga kelangsungan bisnis

Selain menjamin keuangan keluarga, asuransi jiwa juga dapat melindungi bisnis Anda. Katakanlah Anda seorang mitra dalam sebuah usaha kecil di mana keberhasilan bisnisnya sangat bergantung pada kemampuan Anda untuk mendapatkan pelanggan dan uang. Apa yang akan terjadi pada bisnis Anda jika Anda meninggal dunia besok?  Anda dapat membeli polis asuransi jiwa yang dirancang untuk mendanai kesepakatan jual-beli saham. Bila Anda meninggal dunia, mitra bisnis Anda yang masih hidup akan memiliki dana untuk membeli saham milik Anda dengan harga yang disepakati. Keluarga Anda akan mendapatkan penggantian yang layak dan mitra Anda dengan kepemilikan saham lebih besar dapat menjual sebagian saham ke pihak lain yang dapat membantu meneruskan bisnis. Uang santunan juga dapat membantu bisnis tetap bertahan sementara mitra Anda belajar untuk mengelolanya tanpa kehadiran Anda.

3. Membayar biaya tertentu

Alasan lain untuk membeli asuransi jiwa adalah untuk membayar biaya tertentu. Jika Anda mencicil rumah, yang biasanya melalui program KPR dengan tenor hingga 15 tahun, hidup Anda sebagai kreditur akan diasuransikan oleh bank. Nilai pertanggungannya mengalami penurunan sesuai dengan saldo kredit Anda. Jika Anda meninggal sebelum kredit dilunasi, keluarga Anda tidak perlu membayar saldo yang terutang. Bank akan menagihkan ke perusahaan asuransi. Demikian halnya bila Anda mencicil kendaraan di bank atau lembaga pembiayaan.
Selain itu, Anda dapat membeli asuransi jiwa untuk tujuan keuangan tertentu, misalnya menyediakan dana pendidikan anak-anak atau tabungan hari tua. Asuransi jiwa jenis ini memiliki unsur tabungan di dalamnya. Perbedaan utamanya dengan tabungan adalah dalam hal disiplin pembayaran premi, jatuh tempo pencairan dana dan proteksi asuransinya. Bila Anda sebagai penabung meninggal dunia sebelum dana yang direncanakan terkumpul, perusahaan asuransi akan menutupi kekurangannya dan membebaskan keluarga Anda dari pembayaran premi.

Nah, sekarang Anda memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manfaat asuransi jiwa. Jika Anda menyadari adanya kebutuhan untuk memiliki asuransi jiwa, bersegeralah untuk membelinya. Jangan menunda. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Selain itu, semakin muda Anda ketika mengajukan asuransi, semakin rendah biayanya dan semakin mudah untuk mendapatkan persetujuan.

Segera Ber-Asuransi

PARA pembaca yang budiman, saya kembali mengingatkan kepada Anda tentang pentingnya memproteksi diri dan keluarga dengan polis asuransi jiwa guna memastikan kondisi keuangan yang aman (financial security) bagi kehidupan keluarga tercinta saat ini dan pada masa mendatang.


Di tengah munculnya ragam ketidakpastian/kemalangan yang bisa terjadi setiap saat, keputusan Anda untuk memproteksi diri dan keluarga dengan asuransi jiwa merupakan bukti kecintaan dan tanggung jawab Anda kepada keluarga tercinta.

Pada edisi kali ini saya akan menyajikan kisah nyata yang diambil dari Insurance Week edisi September di Amerika Serikat (AS), yang notabene disimak oleh 13 juta pembaca di negeri itu, dan konon dimuat juga di majalah Newsweek.

Artikel tersebut berisi kesaksian (testimony) Mellisa Wandall yang dengan senang hati membagikan kisah hidupnya kepada khalayak, khususnya bagi kalangan keluarga muda agar mereka memahami dan menyadari pentingnya asuransi jiwa di tengah risiko munculnya ketidakpastian pada perjalanan hidup ini.

Keluarga Tetap Sejahtera
Mellisa adalah seorang ibu rumah tangga berusia muda yang saat itu sedang mengandung sembilan bulan. Usia pernikahan Mellisa dengan Mark (suami) baru memasuki tahun pertama. Pasangan suami-istri ini sedang menunggu momentum bahagia, yakni kelahiran anak pertama mereka.

Suatu malam Mellisa memutuskan untuk beristirahat di rumah dan dia tidak mendampingi Mark, yang hendak makan malam di luar rumah bersama kakak laki-laki Mellisa.

Sebelum Mark meninggalkan rumah, Mellisa sempat memberikan kecupan sayang bagi suami tercintanya. Ternyata malam itu merupakan malam perpisahan untuk selamanya bagi Mellisa karena suaminya tercinta tidak pernah kembali ke rumah.

Apa yang terjadi? Mengapa Mark tidak bisa mendampingi Mellisa pada perjalanan hidup mereka selanjutnya? Sepulang dari makan malam bersama kakak ipar, Mark mengalami kecelakaan lalu lintas secara tragis.

Dia meninggal dunia karena mobil yang dikendarainya ditabrak mobil lain yang melaju kencang dan menyerobot lampu merah. Mellisa begitu berduka karena dia tidak pernah berpikir bahwa kejadian itu bisa menimpa suaminya. Singkat cerita, Mark meninggal dunia tidak sampai seminggu setelah mereka merayakan ulang tahun pertama perkawinan.

Berselang 19 hari setelah kepergian Mark, putri mereka pun lahir dan diberi nama Madison Grace. Kebahagiaan di tengah suasana haru pun mewarnai kelahiran putri tercintanya. Bahagia dirasakan oleh Mellisa karena putri tercintanya lahir dengan selamat. Perasaan haru pun memenuhi hatinya karena Mark tidak ada di tengah momentum kelahiran putri tercintanya.

Dalam sekejap mata kebahagiaan Mellisa sebagai pasangan muda sirna karena munculnya kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya tersayang.Mellisa harus menyandang status janda sekaligus single parent bagi Madison Grace.

Jauh hari sebelum munculnya musibah Mark telah mengambil keputusan yang bijak demi kebahagiaan keluarga tercinta. Sebagai agen asuransi yang berusia muda, Mark sudah mempersiapkan satu skema keamanan keuangan keluarga.

Mark telah mempersiapkan dan membeli polis asuransi jiwa guna mengantisipasi munculnya risiko kemalangan yang bisa menimpa diri dan keluarganya di kemudian hari. Mark menyadari betul pentingnya memproteksi keluarga tercinta dengan polis asuransi demi memastikan terakomodasinya kebutuhan keuangan keluarga bila suatu waktu kemalangan yang tragis terjadi padanya dan keluarganya.

Sepeninggal Mark manfaat polis asuransi jiwa memungkinkan Melissa untuk berhenti dari pekerjaannya dan berperan maksimal sebagai seorang ibu. Perjalanan hidup Mellisa dan Madison bisa terjamin dengan baik, begitu pula dengan kebutuhan dana untuk biaya pendidikan Madison hingga ke perguruan tinggi kelak.

Polis asuransi jiwa memungkinkan bagi Mellisa untuk memelihara semangat dan cinta kasih mendiang suaminya dalam perjalanan hidup mereka selanjutnya.

Dari kesaksian tersebut,ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari kesadaran Mark dalam memproteksi diri dan keluarganya dengan skema asuransi jiwa sejak dini. Bagaimana dengan Anda? Apakah kebutuhan keuangan keluarga Anda sudah terlindungi oleh polis asuransi jiwa?

Apakah Anda sudah memproteksi diri dengan polis asuransi jiwa sehingga risiko kemalangan yang muncul nantinya tidak berakibat pada beratnya beban finansial yang harus menjadi tanggungan keluarga yang Anda tinggalkan?

Anda mungkin berpendapat bahwa kejadian tersebut belum tentu terjadi dalam kehidupan Anda dan keluarga, terlebih bila saat ini Anda masih berusia muda. Persepsi inilah yang kerap membuat keluarga-keluarga muda lebih mengutamakan kemeriahan resepsi pernikahan atau perjalanan bulan madu ketimbang kesadaran untuk memproteksi keluarga yang baru saja terbangun.

Skema asuransi jiwa mungkin belum menjadi prioritas kebutuhan bagi kebanyakan keluarga muda. Urgensi berasuransi jiwa bisa jadi muncul dalam kehidupan keluarga manakala mereka sudah mempunyai anak-anak dan kondisi keuangan sudah cukup mantap.

Faktanya, kisah kematian Mark pada usia muda dan menjelang kelahiran putri pertamanya merupakan satu fakta bahwa kemalangan bisa terjadi kapan saja dan pada diri siapa saja.

Itu sebabnya Anda jangan menunda pemenuhan kebutuhan asuransi jiwa bagi keluarga tercinta. Sebelum semuanya terlambat, segera lengkapi keluarga Anda dengan polis asuransi jiwa dengan nilai pertanggungan yang cukup. Kesungguhan hati Anda untuk menghindarkan keluarga tercinta dari risiko finansial merupakan langkah mulia demi kebahagiaan keluarga Anda nantinya.(*)