Jakarta -Menyambung dari dua tulisan sebelumnya tentang
Critical Illness Insurance, sedikit mengulang bahwa ternyata banyak
orang salah kaprah dengan asuransi jenis ini. Mereka berpikiran bahwa
ketika mereka terkena penyakit-penyakit berat, seperti stroke, jantung
ataupun kanker dan penyakit lainnya maka akan keluar sejumlah dana untuk
meng-cover klaim dari penyakit tersebut.
Padahal dalam realitasnya ternyata banyak yang berbeda antara yang diperkirakan oleh nasabah dengan yang tertulis didalam polis.
Fakta di lapangan membuktikan bahwa untuk asuransi Critical Illness biasa, mayoritas asuransinya ternyata baru akan membayarkan klaim ketika seseorang terkena atau terdiagnosa penyakit-penyakit tersebut akan tetapi ketika kondisi dari penyakit tersebut sudah masuk stadium lanjut alias kritis.
Atau dengan kata lain, asuransi Critical Illness hanya membayarkan kalau seseorang terkena penyakit atau terdiagnosa dari suatu penyakit yang kondisinya sudah kritis (dalam hal ini stadium 4). Hal ini menyebabkan timbulnya banyak keluhan dari masyarakat.
Nah, menyadari kelemahan inilah kemudian perusahaan asuransi mengeluarkan produk asuransi tambahan (rider) Critical Illness baru yang disebut dengan Early Critical Illness atau disingkat jadi Early Critical saja.
Nah, dalam asuransi jenis inipun saat ini sudah mulai ditemui banyaknya keluhan dari masyarakat. Apa penyebabnya?
Lagi-lagi salah kaprah alias salah mengerti yang menyebabkan masyarakat salah ketika mengambil asuransi jenis ini. Kata-kata alias nama Early Critical Illness diterjemahkan dan dipersepsikan oleh banyak orang sebagai asuransi kritis yang membayar klaim ketika anda langsung terkena atau terdiagnosa penyakit dalam kondisi stadium awal, misalnya cancer stadium 1. Padahal ternyata sering terjadi kenyataannya tidak demikian.
Keluhan yang bisa dibaca di beberapa surat kabar dan media lainnya disebutkan bahwa ternyata klaim yang diajukan oleh nasabah tidak dibayarkan karena setelah dicek ternyata klaim akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi dari produk Early Critical ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi alias harapan masyarakat yaitu stadium awal.
Perusahaan asuransi di dalam polisnya memang seakan-akan menyebutkan seperti itu, akan tetapi mereka memberikan terminology-terminology medis yang ternyata sering kali berbeda dengan terminology medis pada umumnya. Beberapa keluhan menyebutkan terminologi yang berbeda tersebut merugikan masyarakat.
Dengan kata lain, persepsi sebagian besar masyarakat terhadap produk ini akan “menolong” dan membayarkan klaim ketika terdiagnosa/teriindikasi di stadium awal (misalnya stadium 1), akan tetapi kenyataannya terminologi yang dipergunakan di dalam polis asuransi justru menunjukan bahwa itu terminologi untuk stadium 2 ataupun stadium 3 (setiap asuransi berbeda-beda).
Akibatnya bisa ditebak bahwa perbedaan terminologi antara medis dan apa yang disebutkan di dalam polis menyebabkan banyak nasabah tidak bisa mengajukan klaim pada perusahaan asuransi.
Sekali lagi, saya anjurkan untuk berhati-hati ketika membeli produk asuransi ini atau jenis apapun. Kata kuncinya terletak pada polis asuransi.
Oleh sebab itu pelajari polis asuransi Anda dengan baik dan seksama. Tanyakan secara detil apa saja yang akan di-cover dan apa saja yang tidak, seperti yang tercantum di dalam polis.
Apabila anda tidak setuju dengan pernyataan di polis, maka anda bisa membatalkan polis Anda atau menunda pembelian asuransi Anda. Jadilah nasabah yang cerdas dalam membeli produk keuangan sehingga tidak sampai terjadi penyesalan di kemudian hari.
Padahal dalam realitasnya ternyata banyak yang berbeda antara yang diperkirakan oleh nasabah dengan yang tertulis didalam polis.
Fakta di lapangan membuktikan bahwa untuk asuransi Critical Illness biasa, mayoritas asuransinya ternyata baru akan membayarkan klaim ketika seseorang terkena atau terdiagnosa penyakit-penyakit tersebut akan tetapi ketika kondisi dari penyakit tersebut sudah masuk stadium lanjut alias kritis.
Atau dengan kata lain, asuransi Critical Illness hanya membayarkan kalau seseorang terkena penyakit atau terdiagnosa dari suatu penyakit yang kondisinya sudah kritis (dalam hal ini stadium 4). Hal ini menyebabkan timbulnya banyak keluhan dari masyarakat.
Nah, menyadari kelemahan inilah kemudian perusahaan asuransi mengeluarkan produk asuransi tambahan (rider) Critical Illness baru yang disebut dengan Early Critical Illness atau disingkat jadi Early Critical saja.
Nah, dalam asuransi jenis inipun saat ini sudah mulai ditemui banyaknya keluhan dari masyarakat. Apa penyebabnya?
Lagi-lagi salah kaprah alias salah mengerti yang menyebabkan masyarakat salah ketika mengambil asuransi jenis ini. Kata-kata alias nama Early Critical Illness diterjemahkan dan dipersepsikan oleh banyak orang sebagai asuransi kritis yang membayar klaim ketika anda langsung terkena atau terdiagnosa penyakit dalam kondisi stadium awal, misalnya cancer stadium 1. Padahal ternyata sering terjadi kenyataannya tidak demikian.
Keluhan yang bisa dibaca di beberapa surat kabar dan media lainnya disebutkan bahwa ternyata klaim yang diajukan oleh nasabah tidak dibayarkan karena setelah dicek ternyata klaim akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi dari produk Early Critical ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi alias harapan masyarakat yaitu stadium awal.
Perusahaan asuransi di dalam polisnya memang seakan-akan menyebutkan seperti itu, akan tetapi mereka memberikan terminology-terminology medis yang ternyata sering kali berbeda dengan terminology medis pada umumnya. Beberapa keluhan menyebutkan terminologi yang berbeda tersebut merugikan masyarakat.
Dengan kata lain, persepsi sebagian besar masyarakat terhadap produk ini akan “menolong” dan membayarkan klaim ketika terdiagnosa/teriindikasi di stadium awal (misalnya stadium 1), akan tetapi kenyataannya terminologi yang dipergunakan di dalam polis asuransi justru menunjukan bahwa itu terminologi untuk stadium 2 ataupun stadium 3 (setiap asuransi berbeda-beda).
Akibatnya bisa ditebak bahwa perbedaan terminologi antara medis dan apa yang disebutkan di dalam polis menyebabkan banyak nasabah tidak bisa mengajukan klaim pada perusahaan asuransi.
Sekali lagi, saya anjurkan untuk berhati-hati ketika membeli produk asuransi ini atau jenis apapun. Kata kuncinya terletak pada polis asuransi.
Oleh sebab itu pelajari polis asuransi Anda dengan baik dan seksama. Tanyakan secara detil apa saja yang akan di-cover dan apa saja yang tidak, seperti yang tercantum di dalam polis.
Apabila anda tidak setuju dengan pernyataan di polis, maka anda bisa membatalkan polis Anda atau menunda pembelian asuransi Anda. Jadilah nasabah yang cerdas dalam membeli produk keuangan sehingga tidak sampai terjadi penyesalan di kemudian hari.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar