Running Text

ASURANSI GENERALI INDONESIA MEMBERIKAN 2 PERLINDUNGAN SEKALIGUS YAITU PERLINDUNGAN KESEHATAN SEKALIGUS PERLINDUNGAN INVESTASI DARI KRISIS EKONOMI

Sabtu, 07 Juni 2014

Beli Asuransi Buat Masa Depan

Setiap minggu, adaaaa aja yang menghubungi saya untuk menawarkan asuransi. Kalau saya bilang, sudah punya asuransi jiwa, mereka bilang “Tambah dong, Ca. Biar manfaatnya dobel.”
Nah loh!

Saya sebetulnya termasuk orang yang percaya ‘siapkan payung sebelum hujan’ setelah menikah dan punya anak. Saat single, cukup bisa jalan-jalan, baca buku dan nonton film bagus, sudah cukup lah :D
Plus, dulu pas kuliah matematika dah dicekokin teori probabilitas/peluang. Plus, sempet juga dapat kuliah statistika bersemester-semester lalu intip mata kuliah Aktuaria. Ahaha. Jadi, setelah menikah dan punya anak, yak.. saya beli asuransi. Enggak ada yang nawarin pun, pasti saya datengin kok kantor asuransi terdekat. :D
Jika dana terbatas, maka yang paling wajib dimiliki ialah asuransi kesehatan, terutama buat single (belum berkeluarga atau tidak punya tanggungan). Biasanya, single yang bekerja kantoran sudah dibelikan asuransi kesehatan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Seperti saya, sudah dapat asuransi kesehatan dari tempat saya bekerja. Cek ricek saja, apakah asuransi kesehatan yang kita punya  sekaligus cover penyakit kritis.  Tujuan punya asuransi kesehatan, ya biar ga ngerepoting orang tua sih. Apalagi jika hidup terpisah dari ortu.
Buat yang sudah berkeluarga, wajib punya asuransi kesehatan untuk semua anggota keluarga. Kalau perlu, buat asisten rumah tangga yang tinggal di rumah. Biar ga repot jika kebetulan sakit melanda.
Nah, jika sudah punya asuransi kesehatan yang tinggal tunjukin kartu bisa masuk rumah sakit (bukan reimburse) maka saatnya punya asuransi jiwa. Kalau belum punya tanggungan sih, ga perlu punya asuransi jiwa. Lebih baik uangnya dibuat beli reksadana atau produk investasi lainnya. Bisa emas, perak atau saham, cepet cairnya saat dibutuhkan. Tapi jika sudah punya tanggungan, nah.. unsur proteksi jadi penting. Makanya butuh asuransi jiwa. Jika ada apa-apa terjadi pada kita, maka ada uang pertanggungan untuk keluarga, terutama sih anak ya. Jangan sampai insiden terjadi pada kita berakibat buruk pada si buah hati jadi ga punya masa depan. Amit-amit.
Jika suami bekerja dan menafkahi keluarga, maka ia perlu memiliki asuransi jiwa. Jika istri bekerja, ya perlu juga. Beli saja asuransi jiwa yang sekaligus memberikan proteksi untuk penyakit kritis. Kalau asuransi jiwa yang saya punya, Uang Pertanggungan bisa mencapai 2.5Milyar. Jika saya meninggal dibawah usia 70 tahun, akan cair UP sebesar Rp1 Miliar untuk ahli waris. Mayan ya? Preminya Rp600ribuan per bulan, daftar ketika usia 30an.
Jika ibu rumah tangga tanpa penghasilan, gimana? Perlukan asuransi jiwa? Menurut saya sih iya. Apalagi jika punya anak. Tapi, biar manfaatnya optimal, ya pilih yang UP nya sekalian besar. Misal ya, ibu meninggal, cair dana sekalian besar, bisa buat dana pendidikan anak-anak juga toh? Dan harus diingat juga faktor risiko. Ibu rumah tangga sekalipun bisa juga kan kecelakaan, lalu cacat?
Setelah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maka yang selanjutnya ialah asuransi kendaraan dan asuransi rumah. Selain Itu, asuransi pendidikan juga paling perlu karena nilai uang tunainya dapat membantu membiayai dana pendidikan anak kita kelak disaat sudah dewasa. Untuk pendidikan, siapkan investasi misalnya beli emas atau perak, juga reksadana. Namun dibarengi dengan asuransi jiwa.
Artinya, kalau kita dikasi sehat, ya kita punya dana investasi untuk pendidikan anak. Jika umur kita enggak cukup ya ada UP dari asuransi jiwa yang bisa dimanfaatkan untuk tambahan dana pendidikan anak di masa depan.
Nah, gimana? Siap belanja asuransi?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar