Ada rumus proporsi yang saya suka untuk aturan cash flow, terutama jika sudah berkeluarga dan punya anak. Mau tak mau, suka ga suka, harus PUNYA DANA DARURAT. Seperti apa proporsinya?Kata perencana keuangan favorit saya, Prita Gozie, ikuti saja formula ZAPFIN untuk mengatur keuangan pribadi. Baik untuk yang masi single, ataupun berkeluarga. Kayak apa?
ZAPFIN = Zakat – Asuransi – Present Consumption – Future Spending – Investasi. Jadi, itung semua pemasukan bersih (setelah dipotong pajak) lalu bagi sesuai pos-nya. Bayar zakat dulu, biar tenang. Berbagi dulu. Baru beresin lainnya. Mulai dari asuransi, pengeluaran rutin bulanan, dana masa depan lalu investasi. Masalahnya, cukup ga gajinya buat menuhin semua? :D
- 10% untuk berbagi ke orang lain, zakat, dll.
- 20% untuk cicilan utang
- 20% untuk investasi dan tabungan masa depan
- 50% untuk kebutuhan rutin
Tulis semua kebutuhan rutin kita per bulan. Beli apa saja, cicilan utang apa saja. Liat proporsinya. Kalau 50% gaji kita lebih kecil ketimbang total belanja dan cicilan utang per bulan, ya berarti kita hidup berlebihan. Besar pasak daripada tiang.
Let’s say, gaji Rp5 juta di Jakarta, single. Berarti biaya bulanannya tidak boleh lebih dari Rp2.5 juta. Masuk akal ga?
Kalau ngekos, berarti pilih kost-an harga Rp800 ribu per bulan. Bisa ga? Jadi biaya bulanan tersisa Rp1.7 juta. Bagi saja 30 hari, berarti per hari rata-rata Rp55 ribuan saja. Makan siang dimana? Sarapan apa? Transportasi gimana?
Kalau nyicil motor Rp500 ribuan per bulan, berarti ongkos hidup tinggal Rp1.2 juta saja. Artinya Rp40 ribu per hari. Bisa ga?
Kalau kurang, berarti tambah penghasilan. Bukan dengan mengurangi jatah zakat, asuransi dan tabungan. Sebab, kalau nunggu penghasilan besar baru maksa zakat, nabung dan beli asuransi, ga bakal kejadian. :D
Kalau berkeluarga, misal pemasukan Rp15 juta. Berarti ongkos bulanan Rp7,5 juta. Cukup ga? Anaknya berapa? Rumah kontrak? Atau cicil KPR?
Kalau kontrak rumah, misalnya Rp2 juta per tahun, sisa tinggal Rp5,5 juta. Kalau punya anak satu, ya bagi saja Rp5,5 juta itu untuk bertiga, kira-kira Rp60ribu per hari. Ya buat makan, ya transportasi, ya urus rumah, dll. Cukup ga?
Kalau enggak, ya sesuaikan harga kontrak rumahnya. Jika tak bisa dan harus kontrak rumah Rp2 juta per bulan, ya tambah penghasilannya.
Dana asuransi kesehatan, itu WAJIB. Jangan diutak-atik.
Dana darurat juga harus punya. Bentuknya aset cair. Kalau ada hal insidensial, bisa digunakan.
Asuransi jiwa, menurutku juga penting. Kalau ada apa-apa, lebih tenang ada proteksi untuk mereka yang ditinggalkan. Apalagi jika kita penopang ekonomi keluarga.
Investasi, harus. Dipaksain. Kalau enggak gitu, sampai tua kita bakal terus pas-pasan. Harus dipaksa investasi. Ga sanggup beli emas 100 gram, ya bisa coba reksadana. Sekarang kan reksa dana bisa diawali dengan dana mulai Rp100 ribu saja. Sekali belanja instrumen investasi, bakal keranjingan kok. :D
Kamu gitu juga enggak?
Tidak ada komentar :
Posting Komentar